Makassar, – Empat warga Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat dilaporkan hilang sepanjang 2024, diduga terkait sindikat perdagangan orang (TPPO).
Aktivis HMI Sulsel menyoroti minimnya respons Komnas HAM terhadap kasus ini.
Korban di antaranya Feni Ere (28) yang ditemukan tinggal kerangka di Palopo.
Paramitha Titania Anggelica (26) hilang dalam perjalanan ke Morowali.
Hartina (17) diduga dibawa OTK ke Morowali, dan Jessica Sollu (23) hilang saat naik travel ke tempat kerjanya di pabrik nikel Morowali.
Fungsionaris Badko HMI Sulsel, Iwan Mazkrib, menegaskan bahwa Komnas HAM seharusnya lebih proaktif.
“Sepanjang 2024, ada empat orang hilang, tapi Komnas HAM masih diam,” ujarnya.
Eks Direktur LKBHMI Gowa Raya, Mazkrib, menduga pola ini mengarah pada TPPO.
“Korban mayoritas perempuan, pola kejadian serupa, dan belum ada kepastian hukum dari kepolisian,” tambahnya.
Aktivis mendesak Komnas HAM segera bertindak, berkoordinasi dengan pemerintah, serta meminta kepala daerah baru di Sulselbar menjadikan perlindungan HAM sebagai prioritas.
Mereka juga mengajak akademisi dan masyarakat untuk bersama melawan kejahatan perdagangan orang.
“Kejahatan kemanusiaan ini tidak boleh ditolerir. Siapa saja bisa menjadi korban. Yakin Usaha Sampai,” tutup Mazkrib.
(Laporan Redaksi OborMksr)