OborNews –Di atas panggung, Mongol dikenal sebagai komika yang tak pernah gagal memancing tawa. Namun di balik sorot lampu itu, ada luka yang tak terlihat; kisah Rp53 miliar miliknya yang hilang, setelah dipinjam seorang calon gubernur yang kini digulung kasus KPK.
Mongol mengaku disalah satu Chanel YouTube milik Melaney Ricardo, Selasa (16/9/2015). Bahwa sempat dirinya berpegang pada sertifikat tanah yang dijanjikan sebagai jaminan. Namun ketika proses hukum berjalan, kertas itu tak lebih dari janji kosong.
Yang tersisa hanyalah tabungan sekitar Rp112 juta. Angka yang terasa kerdil di hadapan rasa kehilangan yang begitu mendalam.
Empat hari ia mengurung diri, menangis dalam diam, meneguk pil pahit realita: tawa yang biasanya ia bagikan kepada orang lain, tiba-tiba hilang dari hidupnya sendiri.
Ironi itu makin terasa ketika ia memilih langkah yang tak terpikirkan: ia memutuskan untuk “memutihkan” utang.
Tidak lagi menuntut, tidak lagi mengejar, hanya demi menjaga sisa kesehatan jiwanya.
Keputusan itu seolah meneriakkan bahwa ada harga batin yang jauh lebih mahal daripada sekadar angka miliar di rekening bank.
Kisah Mongol bukan sekadar tentang uang yang raib, tapi tentang rapuhnya rasa percaya, tentang perbedaan tajam antara gemerlap panggung dan kesendirian di balik pintu kamar.
Tawa yang dulu jadi pelarian banyak orang, kini menjadi barang langka dalam kehidupannya sendiri.
Dari sinilah kita menyadari: politik tak hanya merenggut uang, tapi juga menyayat hati mereka yang tanpa sadar ikut menopangnya.
Laporan: Pen